Kamis, 29 Januari 2015

KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM

MENGANALISIS KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM 1. kondisi masarakat arab pada masa sebelum dan sesudah kelahiran islam  Kondisi Sosial Ekonomi Arab sebelum Islam Bangsa Arab termasuk rumpun dari bangsa Caocasoid dalam sebuah ras mediterranean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania. Bangsa Arab memiliki pola hidup yang berpindah-pindah karena tanahnya terdiri dari gurun pasir, mereka berpindah-pindah mengikuti tumbuhnya stepa (padang rumput yang tumbuh secara sporadis di tanah Arab) di sekitar oasis (genangan air setelah turun hujan). . Pada penghujung abad ke-6, para pedagang besar kota Makkah telah memperoleh kontrol monopoli atas perniagaan yang lewat bolak-balik dari pinggiran pesisir barat Arabia ke Laut Tengah. Kafila-kafilah dagang yang biasanya pergi ke selatan di musim dingin dan ke utara di musim panas. Rute ke selatan adalah Yaman, tetapi biasanya juga diperluas ke Abisinia. sementara rute ke utara adalah ke Siria. Ditangan kafilah-kafilah dagang inilah orang-orang Makkah mempertaruhkan eksistensinya yang asasi. Di lembah kota Makkah yang tandus pertanian maupun peternakan adalah impian indah di siang bolong kota ini sangat bergantung pada impor bahan makanan. karena itu, kehidupan ekonominya yang khas adalah di bidang perniagaan dan kemungkinan besar hanya bersifat moniter. ciri-ciri utama tatanan sosial Arab sebelum Islam adalah sebagai berikut: 1. Mereka menganut faham kesukuan 2. mereka memiliki tata sosial politik yang tertutup dengan partisipasi warga yang terbatas karena faktor keturunan lebih penting dari pada kemampuan. 3. mereka mengenal hirarkhi sosial yang kuat 4. mereka cendrung merendahkan kedudukan perempuan .  Situasi Politik Arab sebelum Islam Sebelum kelahiran islam, ada tiga kekuatan politik besar yang perlu dicatat dalam hubungannya dengan Arab; yaitu kekaisaran Nasrani Byzantin, kekaisaran Persia yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan. Setidaknya ada dua hal yang bisa dianggap turut mempengaruhi kondisi politik jazirah Arab, yaitu interaksi dunia Arab dengan dua adi kuasa saat itu, yaitu kekaisaran Byzantin dan Persia serta persaingan antara yahudi, beragam sekte dalam agama Nasrani dan para pengikut Zoroaster. Tradisi kehidupan gurun yang keras serta perang antar suku yang acap kali terjadi ini nantinya banyak berkaitan dalam penyebaran ide-ide Islami dalam al-Qur’an, seperti ”jihad”, ”sabar”, ”persaudaraan” (ukhuwwah), persamaan, dan yang berkaitan dengan semua itu. Pada masa sebelum islam yang diajarkan disebar luaskan ke bangsa arab oleh Rasulullah SAW, orang arab sering kali terjali peperangan antar suku diantaranya dikenak dengan perang fujjar karena terjadi beberapa akali antar suku, yang pertama perang antara suku kinanah dan hawazan, kemuadian quraisy dan hawazan serta kinanah dan hawazan lagi. Dan peperangan ini nterjadi 15 tahun sebelum rasul diutus.  Kondisi sosial bangsa arab Bangsa Arab sebelum datangnya Islam tidak memiliki pemerintahan yang teratur dan tetap, pada umumnya mereka masih buta huruf . Walaupun demikian mereka telah mempunyai tatanan masyarakat berdasarkan kebiasaan-kebiasaan . Mereka memiliki kebiasaan hidup bebas dan berpindah-pmdah dari satu tempat ke tempat yang lain yang dianggap lebih baik. Kehidupan ini merupakan pengaruh dari keadaan alam negeri Arab yang bergurun dan berbukit-bukit.Bangsa Arab terkenal dengan bangsa yang pemberani di dalam membela pendiriannya. Mereka tidak mau mengubah tata carahidup yang sudah menjadi kebiasaan.Bangsa Arab pada saat itu tidak mau dijajah dan tidak mau mengalah, sehingga sering kali terjadi peperangan antar suku. Namun demikian, mereka memiliki kebiasaan yang baik yaitu suka menghormati dan memuliakan tamu.  Adat Istiadat Bangsa Arab. Kebiasaan hidup bangsa Arab adalah sebagai pengembara dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari daerah yang lebih subur . Mereka tidak mengenal cara hidup lain selain mengembara. Moral dan perilaku mereka sangat rusak, sehingga mereka dikatakan kaum Jahiliyah. Kaum Jahiliyah artinya kaum yang bodoh. Di samping itu meraka percaya kepada tahayul, tenung, perbintangan dan lain-lain.Kebiasaan lain dari bangsa Arab yang tidak baik yaitu berjudi dan minum-minuman keras. Pekerjaan ini dilakukan secara bersama-sama . Bahkan tak jarang dari mereka yang suka merampok, sehingga menyebabkan terjadinya perkelahian antar suku.Cara minum dan makan mereka masih kotor seperti makan daging dari hewan yang sudah mati atau bangkai.Ada dari suku Arab yang mempunyai moral yang sangat buruk, yaitu mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup. Mereka beranggapan bahwa anak perempuan itu tidak berguna dan hanya menyusahkan orang tua. Oleh karena itu, mereka merasa terhina apabila mempunyai anak perempuan. Di antara suku yang melakukan perbuatan keji itu antara lain, suku Bani Tamim dan suku Bani Asad. Pada umumnya , bangsa arab pada masa abad ke – 6 tak seorang pun yang memeluk agama kecuali memnyembah berhala . Dikota mekkah ada sejumlah kecil pemeluk – pemeluk agama Nasrani , Yahudi dan besar kemungkianan dari mereka lah Muhammad untuk pertama kali mendengar peristiwa adanya adanya satu tuhan yang maha kuasa , yang mengatur sentera alam . dan tuhan yang maha esa menyampaikan sesuatu kepada nabi Muhammad untuk menyebarkan ajaran agama islam sebagai agama yang benar . 2. BANGSA ARAB PADA MASA ISLAM Setelah Nabi Muhammad tiba di Madinah dan diterima oleh penduduk Yastrib , Nabi resmi menjadi menjadi pimpinan penduduk kota madinah .Babak baru dalam sejarah islam pun dimulai ,dari sini islam yang berkenaan dengan kehidupan masarakat yang banyak turun dari Madinah , Nabi Muhammad bukan saja sebagai kepala Agama , tetapi juga sebagai sebagaia kepala Negara .kedudukan Nabi secara otomatis sebagai kepala Negara .Dalam rangka memperkokoh masarakat dinegara baru. Dalam rangka memperkokoh masarakat di Negara baru tersebut , ia segera meletakan dasar – dasar kehidupan bermasarakat . dasar pertama ; pembanguna mesjid selain untuk tempat sholat juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka , Mesjid pada masa Nabi juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan .Dasar kedua adalah dalam rangka ukhuwah islamiyyah ,persaudaran sesama muslim .Nabi mempersaudarakan antara golongan muhajirin , orang – orang Hijrah dari mekkah ke madinah dan anshar . penduduk madinah yang sudah masuk islam ikut membantu kaum muhajirin tersebut . engan demikian diharapkan kepada setiap muslim merasa terikat dalam satu persaudaraan dan kekelurgaan . Dasar ketiga adalah , hubungan persahabatan pihak – pihak lain yang tidak beragama islam , dimadinah disamping orang – orang yang beragama islam juga terdapat orang yang beragama yahudi dan orang – orang arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka . agar stabilitas masarakat dapat diwujudkan , nabi Muhammad membuat perjanjian dengan mereka . Sebuah piagam yang member kebebasan kepada orang – orang Yahudi sebagai suatu komunitas yang di keluarkan.kemerdekaan beragama dijamin , dan seluruh anggota masarakat berkewajiban mempertahankan keamanan Negeri dari serangan luar . Dalam perjanjian tersebut jelas diterangkan bahwa Rasullulah menjadi kepala pemerintahan karena sejauh menyangkut peraturan dan tata tertib umum , otoritas mutlak diberikan kepada beliau . dalam bidang social beliau juga meletakan dasar persamaan antar sesama manusia Dengan terbentuknya madinah , islam semangkin beertambah kuat . perkembangan islam yamg pesat itu membuat orang – orang mekkah dan musuh – musuh lainya menjadi risau . Dan untuk menghadapi kemungkinana – kemungkinan gangguan dari musuh , nabi ebagi kepala pemerintahan , membentuk siasat dan membentuk pasukan tentara . Pada dasarnya Muhammad menyiarkan agama islam lebih kurang 23 tahun, tempatnya di mekkah dan madinah , dan kemudian dilanjutkan oleh kulafaur rasiddin. Selama itu pula seluruh jazirah arab telah berhasil di islamkan ,sampai pada akhirnya beliau meninggal pada tahun 632 SM , meninggalnya beliau terjadinya perobahan , artinya penurunan wahyu selesai . jadi peran Nabi Muhammad tidak hanya sebagai Rasul , akan tetapi juga sebagai pimpinan bagi seluruh Masarakat islam , selain itu juga kepemimpinan beliau diwariskan setelah beliau meninggal disebut juga sebagi Khalifa . 3. Kelahiran nabi Muhammad Pada tanggal 20 april tahun 571 M tepatnya pada pagi – pagi hari senin 12 Rabi’ul awal , yaitu tahun penjarahan Orang Ethopia menyerang mekkah dan meruntuhkan ka’bah, lahirlah didalam kampung bani hashim di kota mekkah lahirlah nabi Muhammad . setelah ia dilahirkan ibunya menyuruh orang suruhan kerumah neneknya abdul mutalib yang merupakan kepala kaum yang termasuk disegani dalam bany hashim , demikian juga dalam kaum quraisy seluruhnya .karena pengarunya besar dalam urusam peperangan , kekuasaan ,hal – ikwal agama dan peraturan masarakat di Mekkah pada masa itu . • Urusan yang menyusukan Menurut adat arab Anak tidak disusukan oleh Ibunya sendiri , jika dia orang tepandang , maka akan dicariakan seorang perempuan untuk menyusukan dari kampung baduwi .karena kehidupan anak – anak di dusun boleh mneguatkan tubuhnya dan memperbaiki ludahnya , jangan kena “hawa “ kota menurut pendapat orang Arab jika yang menyusukan perempuan kota serupa dengan malam yang gelap gulita layaknya . menghabiskan pengharapan hari – hari kemudian anak – anak .maka dengan demikian ditemukan nabi muhammad oleh seorang perempuan yang mencari anak yang kan disusukan dia adalah halimah binti abi zuaib ibn al harits assa ‘diyah selama 4 tahun lamnya beliau diasuh di kampung Badui . • Pengasuh Nabi Muhammad ( didalam asuhan nenek , paman dan ibunya ) Setelah diasuh oleh Halima selama 4 tahun , anak itu dikembalikan kepada ibunya.kemudian ibunya aminah meninggal . Dan anaknya yang malang itu berpindah ke dalam pangkuan budak pusaka ayahnya , seorang perempuan yang bernama umum aiman . dan dialah yang membawanya balik ke mekkah . setalah usia Muhammad berusia selama 8 thun , dipelihara lah beliau oleh Pamanya Abu thalib . • Pengembala dan saudagar Di waktu masa muda belianya ,berkobarlah peperangan “ fujjar “ yang artinya peperangan yang melanggar kesucian bulan yang tidak boleh berperang , lantaran pada bulan itu pada masa haji .yang berperang adalah kaum qurais bersama – sanma dengan persekutuan yang mengikat perjanjian dengan dia . setelah dia berusia selama 25 tahun dia kawin dengan khadidjah binti khuwalid al ashidyah yng pada waktu itu beumur empat puluh tahun.dan pada masa itu juga Muhammad diberi gelar dengan al – amin meskipun ia baru sebagai anak muda Setelah neneknya meninggal abdul mutalib meninggal dunia nabi Muhammad bekerja mengembalakan kambing dimekkah , dan sudah berniaga ke negeri syam (Syria )usaha beliau yamg demikian menimbulkan sifat – sifat berani dan satria yang layak bagi seorang saudagar dikala itu , untuk menjaga harta benda dan memebela jiwa raganya kalau kafilahnya diserang oleh oarang baduwi ditengah jalan .beliau termansur lurus dan benar , sehingga digelari orang “al amin “yang lurus benar .usaha beliau berniaga itu menyebabkan beliau berkenalan dengan sayidah khadijjah anak peempuan khuwalid , janda dari seorang bangsawan mekkah .adapun khadijjah adalah seorang wanita hartawan dan seorang yang teramat mulia diantara kaum quraisy , bangsawan , budi dan keturunan .kemudian Nabi kawin dwngan khadijjah . • Kehidupan sebelum diutus Muhammad tidak mau menerima warisan dari ayahnya , tetapi itu pulahlah yang menyebabkan dari masa kecil nya ia percaya kepada kekuatanya sendiri , setelah tiba waktu berusa ia mencoba untuk untuk mengembala kambing .diwaktu mudanya ia pernah berniaga dan berkongsi dagang dengan seorang saudagar kecil yang bernama as – saaib ibn abis – saaib kenegeri syam sebelum mereka kawin .pendeknya sebelum ia menjadi rasul I terkenal sebagai orang yang memiliki budi yang tinggi , pemaaf , penyantun , baik , sabar , syukur , adil ,tawadhu, hormat kepada orang tua ,kasih kepada orang muda , Dermawan , gagah , dan berani . Menjelang usianya ke 40 dia sudah terlalu biasa memisahkan diri dari kegalauan masarakat , berkontemplasi ke gua Hira . Disana Muhammad bertafakur , pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M Malaikat jibril muncul didepanya , menyampaikan wahyu allah yang pertama - Wahyu pertama Pada suatu hari ketika nabi Muhammad bersemedi di goa hira “tiba – tiba turunlah malaikat jibril ( malaikat yang istimewa menyampaikan wahyu kepada nabi ) ketempat itu dan lalu berkata “ iQra “ (bacalah)na menjawab “ ma ana biqari “ - Wahyu kedua bebrapa hari lamanya wahyu tersebut terputus datangnya dan kemidian turunlah wahyu ke dua supaya menyuruh manusia kepada islam dengan, ayatnya yang berbunyi “ yaa ayyuhal mudatstir Qum faazir “( hai orang yang berselimut , bangunlah ,, sudah waktunya untuk mengajarkan ) turunya wahyu yang ke dua tersebut berarti nabi Muhammad telah dipilih tuhan sebagai nabi .dengan turunya perintah itu maka mulailah nabi berdakwah . mula – mula beliau melakukannya secra diam – diam dilingkunagannya sendiri dan dikalangan rekan- rekanya .oleh karena itu yang menerima dakwahnya adalah orang terdekatnya seperti kelurga dan para sahabatnya .Setelah beberapa lama dakwa tersebut dilaksanakan secra individual dan akibatanya turun lah pemerintah kepada nabi agar agar dakwah dilakukan secara terbuka dan untuk selanjutnya dilakukan nabi muhammad adalah dengan menyeru masarakat umum .dan banyak cara yang dilakukan oleh orang qurais untuk mencegah dakwah nabi muhammad antara lain : - Mereka mengira bahwa kekutan nabi berada pada perlindungan dan pembelaan abu thalibdan mengancamnya . - Memerintah nabi Muhammad berhenti dari dakwahnya • Keberanian menghadapi tantangan Muhammad adalh seorang gagah yang berani ,tangkas dan perwira , pahlawan , dan satria , pahlawan dan satria , maju dan tak gentar . tidak takut menghadapi bahaya bagaimanapun besarnya ,walaiupu kematian berdiri dimukanya .sabar berhadapan dengan bala bencana , tetap dihati , tak berkisar .ketika masih diam di mekkah . 4. Penyebaran agama islam ke Indonesia Dalam masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, terdapat negara-negara yang bercorak Indonesia-Hindu. Di Sumatra terdapat kerajaan Sriwijaya dan Melayu; di Jawa, Majapahit; di Sunda, Pajajaran; dan di Kalimantan, Daha dan Kutai. Agama Islam yang datang ke Indonesia mendapat perhatian khusus dari kebanyakan rakyat yang telah memeluk agama Hindu. Agama Islam dipandang lebih baik oleh rakyat yang semula menganut agama Hindu, karena Islam tidak mengenal kasta, dan Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Daya penarik Islam bagi pedagang-pedagang yang hidup di bawah kekuasaan raja-raja Indonesia-Hindu agaknya ditemukan pada pemikiran orang kecil. Islam memberikan sesuatu persamaan bagi pribadinya sebagai anggota masyarakat muslim. Sedangkan menurut alam pikiran agama Hindu, ia hanyalah makhluk yang lebih rendah derajatnya daripada kasta-kasta lain. Di dalam Islam, ia merasa dirinya sama atau bahkan lebih tinggi daripada orang-orang yang bukan muslim, meskipun dalam struktur masyarakat menempati kedudukan bawahan. Proses islamisasi di Indonesia terjadi dan dipermudah karena adanya dukungan tiga pihak: • orang-orang muslim pendatang yang mengajarkan agama Islam dan golongan masyarakat Indonesia sendiri yang menerimanya. Dalam masa-masa kegoncangan politik, ekonomi, dan sosial budaya, Islam sebagai agama dengan mudah dapat memasuki dan mengisi masyarakat yang sedang mencari pegangan hidup, lebih-lebih cara-cara yang ditempuh oleh orang-orang muslim dalam menyebarkan agama Islam, yaitu menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang telah ada. Dengan demikian, pada tahap permulaan islamisasi dilakukan dengan saling pengertian akan kebutuhan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. • media perdagangan dapat dilakukan secara lisan dengan jalan mengadakan kontak secara langsung dengan penerima, serta dapat pula terjadi dengan lambat melalui terbentuknya sebuah perkampungan masyarakat muslim terlebih dahulu. Para pedagang dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri, berkumpul dan menetap, baik untuk sementara maupun untuk selama-lamanya, di suatu daerah, sehingga terbentuklah suatu perkampungan pedagang muslim. • Selain itu, penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara perkawinan antara pedagang muslim dengan anak-anak dari orang-orang pribumi, terutama keturunan bangsawannya. Dengan perkawinan itu, terbentuklah ikatan kekerabatan dengan keluarga msulim. Media seni, baik seni bangunan, pahat, ukir, tari, sastra, maupun musik, serta media lainnya, dijadikan pula sebagai media atau sarana dalam proses islamisasi. Berdasarkan berbagai peninggalan seni bangunan dan seni ukir pada masa-masa penyeberan agama Islam, terbukti bahwa proses islamisasi dilakukan dengan cara damai. Kecuali itu, dilihat dari segi ilmu jiwa dan taktik, penerusan tradisi seni bangunan dan seni ukir pra-Islam merupakan alat islamisasi yang sangat bijaksana dan dengan mudah menarik orang-orang nonmuslim untuk dengan lambat-laun memeluk Islam sebagai pedoman hidupnya. Dalam perkembangan selanjutnya, golongan penerima dapat menjadi pembawa atau penyebar Islam untuk orang lain di luar golongan atau daerahnya. Keterangan lebih lanjut tentang masuknya Islam ke Indonesia ditemukan pada berita dari Marcopolo, bahwa pada tahun 1292 ia pernah singgah di bagian utara daerah Aceh dalam perjalanannya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Di Perlak ia menjumpai penduduk yang telah memeluk Islam dan banyak para pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama itu.  Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di indonesia Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. 1. Teori Gujarat Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India.Dasar dari teori ini adalah: a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa. c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam. 2. Teori Makkah Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). 3. Teori Persia Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti: a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj. c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi harkat d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat. Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India ) Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Daftar pustaka Gazalab , sidi .1969 . Ilmu dan islam . jakarta :cv . mulia Djakarta . Hamka . 1981 . sejarah umat islam . jakarta : bulan bintang . Yatim , badari . 2000 . sejarah peradapan islam . jakarta :PT . raja grafindo persada . Nurdin , buchari .2005 .hand out sejarah timur tengah :padang .UNP press Mestika z ,emrizal .1994 .sejarah social dan ekonomi : padang .UNP press Soekmono .1980 .Sejarah kebudayaan islam :_____________________ Mc ,riclef .1991 .sejarah Indonesia modern :Yogyakarta .gajah mada university press http // http://vitasarasi.multiply.com/reviews/item/23 februari 2006 lewis , bernad . 1984 . bangsa arab dalam lintasan sejarah : jakarta Ahmad Mansur . 1990 . Menemukan Sejarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar