Selasa, 27 Januari 2015

histroriografi tradisional (masyarakat kerinci) Jambi



BAB I
PENDAHULUAN
A.Asal Usul Orang Kerinci
Dari keterangan Narasumber dan bukti-bukti sejarah yang diketahui dapat disimpulkan bahwa orang Kerinci berasal dari Ras Melayu, spesifiknya Proto Melayu (Melayu Tua) yang bermigrasi ke pulau Sumatera dan Nusantara sebelum gelombang migrasi Deutero Melayu (Melayu Muda), Ada beberapa teori migrasi Ras Melayu yang di paparkan oleh para ahli antropologi dan arkeologi dan ahli sejarah yang sampai saat ini masih diperdebatkan.

Pada waktu kedatangan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci, di daerah ini sendiri telah didiami oleh manusia. Para ahli memberi istilah " manusia Kecik Wok Gedang Wok". darimana asal usul manusia Kecik Wok Gedang Wok, belum ada para pakar yang bisa memastikannya. Istilah Kecik Wok Gedang Wok dipakai karena masyarakat itu belum mempunyai nama panggilan, sapaan diantara sesamanya hanya dengan menggunakan sebutan "Wok". kehidupan masih primitif, mereka penghuni goa-goa dan tebing-tebing batu.

Kapan dan darimana datangnya Kecik Wok Gedang Wok ke wilayah Alam Kerinci masih belum di ketahui, namun yang jelas mereka merupakan penduduk pertama disini. Dalam perjalanan sejarah, Kecik Wok Gedang Wok telah mengalami percampuran dengan penduduk-penduduk yang datang kemudiannya, termasuk percampuran dengan Ras Melayu Tua dan Ras Melayu Muda, sehingga saaat ini tidak ditemukan lagi orang Kecik Wok Gedang Wok yang berdarah murni (asli). Manusia Kecik Wok Gedang Wok diperkirakan telah menghuni Kerinci semenjak 10.000 Tahun yang silam.

Perjalanan kehidupan nenek moyang orang Kerinci berkembang dengan cepat, pertama-pertama mereka menyebar mencari daerah-daerah baru kesebelah selatan. Diantaranya adalah Kerinci Tinggi, yaitu daerah Serampas, Sungai Tenang, Muara Siau dan Jangkat, sebagian lainnya migrasi ke Kerinci Rendah, sekarang daerah itu disebut Sungai Manau (Tanah Renah), Lubuk Gaung dan Nalo Tantan.

Penyebaran Orang Kerinci bahkan samapai ke daerah Koto Baru (wilayah Sumatera Barat paling Selatan). Demikian pula halnya komunitas orang Kerinci yang ada di Serampas, Sungai Tenang, Muara Siau dan Jangkat, sebagian ada yang berpindah dan menetap di daerah sepanjang aliran Sungai Batang Limun, Batang Asai dan daerah Sarolangun. Di daerah Muara Bungo dan Sarolangun mereka membentuk persekutuan masyarakat adat sendiri. Walaupun mereka tidak berada dalam wilayah Alam Kerinci secara geografris, namun hubungan dengan daerah asalnya tetap terjalin bauk dan harmonis. Orang-orang ini menamakan dirinya dengan " Orang Batin". Kebudayaan dan adat istiadat orang batin banyak persamaan dengan orang Kerinci, termasuk dalam hal ciri-ciri fisik. Kesamaan itu karena mereka berasal dari keturunan Nenek Moyang yang sama.

B.Asal Usul Nama Kerinci
Kata " Kerinci " diperkirakan baru dikenal orang sekitar awal  Tahun Masehi. Kepastian tentang asal usul nama "Kerinci" memang sulit untuk dijawab dan sampai sekarang masih di perdebatkan. Karena ada berbagai macam versi pendapat tentang itu, dengan argumentasi yang bermacam-macam pula.

Sebutan kata Kerinci dalam masyarakat Kerinci sendiri diucapkan dengan dialek yang berbeda, yang merupakan pengaruh dialek masing-masing bahasa tiap-tiap dusun, kelompok atau komunitas masyarakat yang berbeda. Memang di daerah Sakti Alam Kerinci kaya akan dialek bahasa. Lain Dusun/Desa/Koto, lain pula dialek bahasanya. Pada prinsipnya bahasanya hampir sama, hanya dialek saja yang sedikit berbeda. namun ada juga kosakata tertentu yang memang penyebutan dan dialeknya berbeda jauh. Orang Sungai Penuh, Pondok Tinggi, DusunBaru,HamparanRawang, Koto Lanang, Tanjung Pauh dan sekitarnya melalafal kata Kerinci dengan sebutan Kincai Orang Semurup, Siulak dan sekitarnya menggunakan kata : Kinci, Orang Kerinci Hilir (Pulau sangkar,Lempur, Tamiai) menggunakan kata : Krinci, Orang MinangKabau ada yang menggunakan kata : Kurinci



Berikut adalah beberapa pendapat dari beberapa informan mengenai asal usul nama Kerinci, menurut :
·         Bpk. H. Zainul Mahmud
Asal usul nama " Kerinci " yang dikenal dengan julukan : Sekepal Tanah Yang Tercampak Dari Surga atau sering juga orang menyebut Tanah Serambi Madinah.
·         Bpk. Zainudin Bukri
Bahwa ada Sebuah legenda yang mengatakan nama Kerinci berasal dari kata “Kunci”, yang mengkiaskan daerah ini berada dalam kondisi geografis yang terkunci, dimana dikelilingi oleh bukit barisan yang berlapis-lapis dengan medan yang sulit untuk menembus daerah ini pada zaman dahulu, seolah daerah ini tertutup untuk akses keluar.
·         Dr. Aulia Tasma
Asal nama Kerinci dari keadaan geografis Kerinci yaitu yang " Kering-kering Cair". dimana pada musim penghujan sebagian daerah kerinci terendam banjir akibat meluapnya air sungai dan danau kerinci, sebaliknya pada musim kemarau iklim menjadi kering.
·         Bpk. Hasan Basri
Kata Kerinci bisa berarti perbukitan atau pegunungan.

C.Keadaan Geografis Kerinci
Wilayah Kabupaten Kerinci terletak dibagian barat Pulau Sumatera tepatnya diantara 01 41' sampai 02 26' lintang selatan dan 101 08' sampai 101 40' bujur timur. Kabupaten ini berjarak sekitar 418 km dari Kota Jambi,  dengan batas-batas sebagai berikut :
·         Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat.
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin.
·         Sebelah Timur  berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten  Merangin.
·         Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Kerinci juga sangat terkenal dengan keindahan alamnya, yang bergunung-gunung dan berbukit-bukit, ada danau dan sungai-sungai serta lembah-lembah yang membujur dari utara ke selatan, bukit barisan merupakan bukit yang mengelilingi Kerinci.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi Geografis Desa Pulau Tengah
Pulau tengah merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten kerinci, yang termasuk kepada Kecamatan Keliling Danau. pulau Tengah itu merupakan sebuah wilayah yang terdapat di pingir Danau Kerinci, adapun batas-batas dari desa pulau tengah tersebut adalah sebgai berikut :
·         Utara berbatasan dengan Danau Kerinci
·         Barat berbatasan dengan Lempur Danau
·         Timur berbatasan dengan Desa Benih
·         Selatan berbatasan dengan bukit sumambang
Dengan bertambahnya penduduk yang mendiami Desa Pulau Tengah, maka Pulau Tengah ini dibagi atas empat Desa diantaranya :
·         Desa Baru Pulau Tengah dikepalai oleh H. Aswar
·         Koto Dian Pulau Tengah dikepalai oleh Ismail Yunus
·         Koto Tuo Pulau Tengah dikepalai oleh Hasanudin.S. Ag
·         Koto Putih Pulau Tengah dikepalai oleh Refles Karim
B.Asal Usul Nama Desa Pulau Tengah
Adapun asal usul nama pulau tengah tersebut adalah bahwa di daerah tersebut terdapat sebuah pulau yang terletak ditengah danau yang beranama “Bukit Cugok “ disanalah masarakat memulai kmehidupanya sehingga terbentuk desa pulau tengah . Kemudian nama Telago berasal dari nama sebuah tempat pertumpahan darah para pejauang waktu berperang melawan belanda pada masa Depati Parbo tahun 1903 disana disebuah telaga , air yang mengalir bercampur dengan darah para pejuang “ Belago “artinya bercampur dengan air ditelaga tersebut hingga air disana berubah menjadi danau.
C .Kebudayaan Di Desa Pulau Tengah
Budaya Kerinci sangat khas. Tarian adatnya merupakan campuran Minang dan Kerinci serta Melayu. Misalnya, Tari Joged Sitinjau Laut. Lagu-lagu Kerinci juga terkenal unik. Pakaian adatnya juga sangat indah. Rumah suku Kerinci disebut "Larik" karena terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung. Di Jambi, Kerinci adalah satu-satunya wilayah yang menganut adat matrilineal.
Bahasa Kerinci termasuk salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan dengan dialek Kerinci. Bagi masyarakat Sumatera bagian tengah, Bahasa Kerinci tidak begitu asing, namun menjadi agak aneh bagi orang daerah lain di Jambi yang condong ke Melayu Palembang dan Melayu Riau karena pengucapannya yang cenderung cepat. Ada lebih dari 30 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci.
Kabupaten kerinci memiliki potensi nilai seni dan budaya cukup besar dengan keragaman yang sangat tinggi . potensi seni yang berkembang didaerah ini diantarrranya adalah seni music daerah , nyanyian – nyanyian daerah , tarian daerah , kesenian bernuansa islami , dan bentuk seni tardisional lainnya .
selain itu di pulau tengah juga terdapat peninggalan bersejarah yaitu mesjid keramat pulau tengah . mesjid keramat merupakan hasil Arsitektur Kuno . mesjid keramat ini berdiri pada saat berkembangnya agama islam dikerinci . mesjid ini dibangun selama lima tahun, sejak tahun 1979 masehi.
D.Struktur Kekuasaan Di Pulau Tengah
pucuk pimpinan di daerah pulau tengah dinamakan dengan Depati , dahulunya didaerah  kerinci terdpat empat Depati yaitu :
1.      depati muaro langkap yang berkedudukan di temia
2.      depati rencong telang  berkedudukan di pulau sangka
3.      depati biang sari berkedudukan di pengasi
4.      depati atur bumi berkedudukan di hiang , depati ini adalah depati yang palig kreatif dan dialah yang membentuk pemerintahan – pemerintahan di kota – kota lain . Kemudian depati inilah yang membentuk pemerintahan di pulau tengah
Ada beberapa struktur pimpinan masarakat yang terdapat dipulau tengah yang bertugas untuk mengarahkan masarakat kejalan yang benar dan lebih baik  adalah pemangku adat (ninik mamak ) , pemangku adat ini juga berfungsi sebgai perwakilan jika depati tidak ada baik itu dalam acara pernikahan maupu acara adat lainya .
Pemangku adat atau ninik mamak itu terdiri dari bebrapa cabang atau bagian diantaranya :
1.      Mali Sutan
2.      Depati Malila Besar
3.      Depati Mudo
4.      Depati jayo mudo
5.      Depati telago

E . Historiografi Tradisional pulau tengah
Historiografi dipulau tengah berupa Tutur Tambo, yang merupakan salinan yang menerangkan asal usul nenek moyang dan hubungan kekerabatan tokoh – tokoh  nenek moyang dan hubungan antar kalbu atau suku dan silsilah keturunannya.
Selain itu historiografi di pulau tengah juga berupa  Celak piagam .celak pigam  adalah sebutan yang digunakan oleh orang Kerinci terhadap naskah –naskah   kuno yang telah disimpan selama ratusan tahun oleh tiap  - tiap suku . Naskah  tersebut beraksarakan tulisan " incung" (aksara khas kerinci), sebagian juga ada yg beraksarakan Arab . Isi dari celak piagam itu bermacam-macam, diantaranya :

1.      Berupa Surat dari Sultan atau Raja yang berkuasa pada waktu itu yang memberi titah atau menetapkan hukum dan aturan di bumi Kerinci.
2.      Mantra, berupa salinan –salinan mantra
Dari realitas diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sejak zaman dahulu masyarakat Kerinci sudah mengenal aksara dengan baik, terbukti dengan dikenalnya tulisan/aksara "incung", yang ,merupakan aksara khas Kerinci. Kita buktikan pula dengan banyaknya ditemukan naskah – naskah  kuno yang kita kenal dengan "Celak Piagam" baik itu yang datang dari Luar, berupa Surat dari penguasa atau Raja diluar wilayah alam Kerinci yang menetapkan hukum di daerah Kerinci, maupun dari naskah dari dalam daerah Kerinci itu sendiri, yang ditulis oleh orang Kerinci sendiri pada masa itu.
Selain ditulis pada kertas, tulisan incung juga banyak ditulis pada tanduk – tanduk  kerbau . Pada saaat ini celak piagam itu menjadi benda pusaka dan sebagian dikeramatkan oleh orang Kerinci. Benda – benda pusaka tersebut disimpan oleh tiap – tiap suku. Biasanya disimpan di atas loteng rumah pada salah satu rumah orang yang dituakan didalam sebuah kalbu. Benda pusaka tersebut biasanya akan diturunkan pada saaat menjelang Kenduri Adat (Kenduri Pusako) untuk di bersihkan dan diperlihatkan ke khalayak ramai . Biasanya benda pusaka yang berupa celak piagam itu disimpan dengan benda pusaka lainnya (seperti keris, tombak dll
 

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pulau tengah merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten kerinci, yang termasuk kepada Kecamatan Keliling Danau. pulau Tengah itu merupakan sebuah wilayah yang terdapat di pingir Danau Kerinci, adapun batas-batas dari desa pulau tengah tersebut adalah sebgai berikut :Utara berbatasan dengan Danau Kerinci ,Barat berbatasan dengan Lempur Danau Timur berbatasan dengan Desa Benih , Selatan berbatasan dengan bukit sumambang.
Asal usul nama pulau tengah tersebut adalah bahwa di daerah tersebut terdapat sebuah pulau yang terletak ditengah danau yang beranama “Bukit Cugok “ disanalah masarakat memulai kmehidupanya sehingga terbentuk desa pulau tengah . Kemudian nama Telago berasal dari nama sebuah tempat pertumpahan darah para pejauang waktu berperang melawan belanda pada masa Depati Parbo tahun 1903 disana disebuah telaga , air yang mengalir bercampur dengan darah para pejuang “ Belago “artinya bercampur dengan air ditelaga tersebut hingga air disana berubah menjadi danau.
Kabupaten kerinci memiliki potensi nilai seni dan budaya cukup besar dengan keragaman yang sangat tinggi . potensi seni yang berkembang didaerah ini diantarrranya adalah seni music daerah , nyanyian – nyanyian daerah , tarian daerah , kesenian bernuansa islami , dan bentuk seni tardisional lainnya .
Historiografi dipulau tengah berupa Tutur Tambo, yang merupakan salinan yang menerangkan asal usul nenek moyang dan hubungan kekerabatan tokoh – tokoh  nenek moyang dan hubungan antar kalbu atau suku dan silsilah keturunannya.
selain itu historiografi di pulau tengah juga berupa  Celak piagam .celak pigam  adalah sebutan yang digunakan oleh orang Kerinci terhadap naskah –naskah   kuno yang telah disimpan selama ratusan tahun oleh tiap  - tiap suku . Naskah  tersebut beraksarakan tulisan " incung" (aksara khas kerinci), sebagian juga ada yg beraksarakan Arab .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar