BAB I
PENDAHULUAN
A.Asal Usul Orang Kerinci
Dari keterangan Narasumber dan bukti-bukti sejarah yang
diketahui dapat disimpulkan bahwa orang Kerinci berasal dari Ras
Melayu,
spesifiknya Proto Melayu (Melayu Tua) yang bermigrasi ke pulau Sumatera dan
Nusantara sebelum gelombang migrasi Deutero
Melayu (Melayu Muda),
Ada beberapa teori migrasi Ras Melayu yang di paparkan oleh para ahli
antropologi dan arkeologi dan ahli sejarah yang sampai saat ini masih
diperdebatkan.
Pada waktu kedatangan Proto
Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci, di daerah ini sendiri telah
didiami oleh manusia. Para ahli memberi istilah " manusia Kecik Wok Gedang Wok". darimana asal usul manusia Kecik Wok Gedang Wok, belum ada para
pakar yang bisa memastikannya. Istilah Kecik
Wok Gedang Wok dipakai karena masyarakat itu belum mempunyai nama
panggilan, sapaan diantara sesamanya hanya dengan menggunakan sebutan "Wok". kehidupan masih
primitif, mereka penghuni goa-goa dan tebing-tebing batu.
Kapan dan darimana datangnya Kecik Wok Gedang Wok ke wilayah Alam Kerinci masih belum di
ketahui, namun yang jelas mereka merupakan penduduk pertama disini. Dalam
perjalanan sejarah, Kecik Wok Gedang
Wok telah mengalami percampuran dengan penduduk-penduduk yang datang
kemudiannya, termasuk percampuran dengan Ras
Melayu Tua dan Ras Melayu Muda,
sehingga saaat ini tidak ditemukan lagi orang Kecik Wok Gedang Wok yang berdarah murni (asli). Manusia Kecik Wok Gedang Wok diperkirakan
telah menghuni Kerinci semenjak 10.000 Tahun yang silam.
Perjalanan kehidupan nenek moyang orang Kerinci berkembang
dengan cepat, pertama-pertama mereka menyebar mencari daerah-daerah baru
kesebelah selatan. Diantaranya adalah Kerinci Tinggi, yaitu daerah Serampas,
Sungai Tenang, Muara Siau dan Jangkat, sebagian lainnya migrasi ke Kerinci
Rendah, sekarang daerah itu disebut Sungai Manau (Tanah Renah), Lubuk Gaung dan
Nalo Tantan.
Penyebaran Orang Kerinci bahkan samapai ke daerah Koto Baru
(wilayah Sumatera Barat paling Selatan). Demikian pula halnya komunitas orang
Kerinci yang ada di Serampas, Sungai Tenang, Muara Siau dan Jangkat, sebagian
ada yang berpindah dan menetap di daerah sepanjang aliran Sungai Batang Limun,
Batang Asai dan daerah Sarolangun. Di daerah Muara Bungo dan Sarolangun mereka
membentuk persekutuan masyarakat adat sendiri. Walaupun mereka tidak berada
dalam wilayah Alam Kerinci secara geografris, namun hubungan dengan daerah
asalnya tetap terjalin bauk dan harmonis. Orang-orang ini menamakan dirinya
dengan " Orang Batin".
Kebudayaan dan adat istiadat orang batin banyak persamaan dengan orang Kerinci,
termasuk dalam hal ciri-ciri fisik. Kesamaan itu karena mereka berasal dari
keturunan Nenek Moyang yang sama.
B.Asal Usul Nama Kerinci
Kata " Kerinci " diperkirakan baru dikenal orang
sekitar awal Tahun Masehi. Kepastian
tentang asal usul nama "Kerinci" memang sulit untuk dijawab dan
sampai sekarang masih di perdebatkan. Karena ada berbagai macam versi pendapat
tentang itu, dengan argumentasi yang bermacam-macam pula.
Sebutan kata Kerinci dalam masyarakat Kerinci sendiri diucapkan
dengan dialek yang berbeda, yang merupakan pengaruh dialek masing-masing bahasa
tiap-tiap dusun, kelompok atau komunitas masyarakat yang berbeda. Memang di
daerah Sakti Alam Kerinci kaya akan dialek bahasa. Lain Dusun/Desa/Koto, lain
pula dialek bahasanya. Pada prinsipnya bahasanya hampir sama, hanya dialek saja
yang sedikit berbeda. namun ada juga kosakata tertentu yang memang penyebutan
dan dialeknya berbeda jauh. Orang Sungai Penuh, Pondok Tinggi, DusunBaru,HamparanRawang,
Koto Lanang, Tanjung Pauh dan sekitarnya melalafal kata Kerinci dengan sebutan
Kincai Orang Semurup, Siulak dan sekitarnya menggunakan kata : Kinci, Orang
Kerinci Hilir (Pulau sangkar,Lempur, Tamiai) menggunakan kata : Krinci, Orang MinangKabau
ada yang menggunakan kata : Kurinci
Berikut adalah beberapa pendapat dari beberapa informan
mengenai asal usul nama Kerinci, menurut :
·
Bpk.
H. Zainul Mahmud
Asal
usul nama " Kerinci " yang dikenal dengan julukan : Sekepal Tanah Yang Tercampak Dari Surga atau
sering juga orang menyebut Tanah Serambi
Madinah.
·
Bpk.
Zainudin Bukri
Bahwa
ada Sebuah legenda yang mengatakan nama Kerinci berasal dari kata “Kunci”, yang mengkiaskan daerah ini
berada dalam kondisi geografis yang terkunci, dimana dikelilingi oleh bukit
barisan yang berlapis-lapis dengan medan yang sulit untuk menembus daerah ini
pada zaman dahulu, seolah daerah ini tertutup untuk akses keluar.
·
Dr.
Aulia Tasma
Asal
nama Kerinci dari keadaan geografis Kerinci yaitu yang " Kering-kering
Cair". dimana pada musim penghujan sebagian daerah kerinci terendam banjir
akibat meluapnya air sungai dan danau kerinci, sebaliknya pada musim kemarau
iklim menjadi kering.
·
Bpk.
Hasan Basri
Kata
Kerinci bisa berarti perbukitan atau pegunungan.
C.Keadaan Geografis Kerinci
Wilayah Kabupaten Kerinci terletak
dibagian barat Pulau Sumatera tepatnya diantara 01 41' sampai 02 26' lintang selatan dan 101 08' sampai 101 40' bujur timur. Kabupaten ini
berjarak sekitar 418 km dari Kota Jambi, dengan batas-batas sebagai
berikut :
·
Sebelah
Utara berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat.
·
Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin.
·
Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin.
·
Sebelah
Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dan
Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Kerinci juga sangat terkenal dengan keindahan alamnya, yang
bergunung-gunung dan berbukit-bukit, ada danau dan sungai-sungai serta
lembah-lembah yang membujur dari utara ke selatan, bukit barisan merupakan
bukit yang mengelilingi Kerinci.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kondisi
Geografis Desa Pulau Tengah
Pulau
tengah merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten kerinci, yang
termasuk kepada Kecamatan Keliling Danau. pulau Tengah itu merupakan sebuah
wilayah yang terdapat di pingir Danau Kerinci, adapun batas-batas dari desa
pulau tengah tersebut adalah sebgai berikut :
·
Utara berbatasan dengan Danau Kerinci
·
Barat berbatasan dengan Lempur Danau
·
Timur berbatasan dengan Desa Benih
·
Selatan berbatasan dengan bukit
sumambang
Dengan
bertambahnya penduduk yang mendiami Desa Pulau Tengah, maka Pulau Tengah ini
dibagi atas empat Desa diantaranya :
·
Desa Baru Pulau Tengah dikepalai oleh H.
Aswar
·
Koto Dian Pulau Tengah dikepalai oleh
Ismail Yunus
·
Koto Tuo Pulau Tengah dikepalai oleh
Hasanudin.S. Ag
·
Koto Putih Pulau Tengah dikepalai oleh
Refles Karim
B.Asal Usul Nama Desa Pulau Tengah
Adapun
asal usul nama pulau tengah tersebut adalah bahwa di daerah tersebut terdapat
sebuah pulau yang terletak ditengah danau yang beranama “Bukit Cugok “
disanalah masarakat memulai kmehidupanya sehingga terbentuk desa pulau tengah .
Kemudian nama Telago berasal dari nama sebuah tempat pertumpahan darah para
pejauang waktu berperang melawan belanda pada masa Depati Parbo tahun 1903
disana disebuah telaga , air yang mengalir bercampur dengan darah para pejuang
“ Belago “artinya bercampur dengan air ditelaga tersebut hingga air disana berubah
menjadi danau.
C
.Kebudayaan Di Desa Pulau Tengah
Budaya Kerinci
sangat khas. Tarian adatnya merupakan campuran Minang dan
Kerinci serta Melayu.
Misalnya, Tari Joged Sitinjau Laut. Lagu-lagu Kerinci juga terkenal unik.
Pakaian adatnya juga sangat indah. Rumah suku Kerinci disebut "Larik"
karena terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung. Di
Jambi, Kerinci adalah satu-satunya wilayah yang menganut adat matrilineal.
Bahasa Kerinci termasuk
salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan dengan
dialek Kerinci. Bagi masyarakat Sumatera bagian tengah, Bahasa Kerinci tidak begitu asing,
namun menjadi agak aneh bagi orang daerah lain di Jambi yang condong ke Melayu
Palembang dan Melayu Riau karena pengucapannya yang cenderung cepat. Ada lebih
dari 30 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci.
Kabupaten
kerinci memiliki potensi nilai seni dan budaya cukup besar dengan keragaman
yang sangat tinggi . potensi seni yang berkembang didaerah ini diantarrranya
adalah seni music daerah , nyanyian – nyanyian daerah , tarian daerah ,
kesenian bernuansa islami , dan bentuk seni tardisional lainnya .
selain itu di
pulau tengah juga terdapat peninggalan bersejarah yaitu mesjid keramat pulau
tengah . mesjid keramat merupakan hasil Arsitektur Kuno . mesjid keramat ini
berdiri pada saat berkembangnya agama islam dikerinci . mesjid ini dibangun
selama lima tahun, sejak tahun 1979 masehi.
D.Struktur Kekuasaan Di Pulau
Tengah
pucuk
pimpinan di daerah pulau tengah dinamakan dengan Depati , dahulunya didaerah kerinci terdpat empat Depati yaitu :
1. depati
muaro langkap yang berkedudukan di temia
2. depati
rencong telang berkedudukan di pulau
sangka
3. depati
biang sari berkedudukan di pengasi
4. depati
atur bumi berkedudukan di hiang , depati ini adalah depati yang palig kreatif
dan dialah yang membentuk pemerintahan – pemerintahan di kota – kota lain .
Kemudian depati inilah yang membentuk pemerintahan di pulau tengah
Ada
beberapa struktur pimpinan masarakat yang terdapat dipulau tengah yang bertugas
untuk mengarahkan masarakat kejalan yang benar dan lebih baik adalah pemangku adat (ninik mamak ) , pemangku
adat ini juga berfungsi sebgai perwakilan jika depati tidak ada baik itu dalam
acara pernikahan maupu acara adat lainya .
Pemangku
adat atau ninik mamak itu terdiri dari bebrapa cabang atau bagian diantaranya :
1. Mali
Sutan
2. Depati
Malila Besar
3. Depati
Mudo
4. Depati
jayo mudo
5. Depati
telago
E . Historiografi Tradisional pulau
tengah
Historiografi
dipulau tengah berupa Tutur
Tambo, yang merupakan salinan yang menerangkan asal usul nenek moyang dan
hubungan kekerabatan tokoh – tokoh nenek
moyang dan hubungan antar kalbu atau suku dan silsilah keturunannya.
Selain itu historiografi di pulau tengah juga berupa Celak piagam .celak pigam adalah sebutan yang digunakan oleh orang
Kerinci terhadap naskah –naskah kuno yang telah disimpan selama ratusan tahun
oleh tiap - tiap suku . Naskah tersebut beraksarakan tulisan "
incung" (aksara khas kerinci), sebagian juga ada yg beraksarakan Arab .
Isi dari celak piagam itu bermacam-macam, diantaranya :
1.
Berupa
Surat dari Sultan atau Raja yang berkuasa pada waktu itu yang memberi titah
atau menetapkan hukum dan aturan di bumi Kerinci.
2.
Mantra,
berupa salinan –salinan mantra
Dari realitas diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sejak
zaman dahulu masyarakat Kerinci sudah mengenal aksara dengan baik, terbukti
dengan dikenalnya tulisan/aksara "incung", yang ,merupakan aksara
khas Kerinci. Kita buktikan pula dengan banyaknya ditemukan naskah – naskah kuno yang kita kenal dengan "Celak
Piagam" baik itu yang datang dari Luar, berupa Surat dari penguasa atau
Raja diluar wilayah alam Kerinci yang menetapkan hukum di daerah Kerinci,
maupun dari naskah dari dalam daerah Kerinci itu sendiri, yang ditulis oleh
orang Kerinci sendiri pada masa itu.
Selain ditulis pada kertas, tulisan
incung juga banyak ditulis pada tanduk – tanduk kerbau . Pada saaat ini celak piagam itu
menjadi benda pusaka dan sebagian dikeramatkan oleh orang Kerinci. Benda –
benda pusaka tersebut disimpan oleh tiap – tiap suku. Biasanya disimpan di atas
loteng rumah pada salah satu rumah orang yang dituakan didalam sebuah kalbu.
Benda pusaka tersebut biasanya akan diturunkan pada saaat menjelang Kenduri
Adat (Kenduri Pusako) untuk di bersihkan dan
diperlihatkan ke khalayak ramai . Biasanya benda pusaka yang berupa celak
piagam itu disimpan dengan benda pusaka lainnya (seperti keris, tombak dll
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pulau
tengah merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten kerinci, yang
termasuk kepada Kecamatan Keliling Danau. pulau Tengah itu merupakan sebuah
wilayah yang terdapat di pingir Danau Kerinci, adapun batas-batas dari desa
pulau tengah tersebut adalah sebgai berikut :Utara berbatasan dengan Danau
Kerinci ,Barat berbatasan dengan Lempur Danau Timur berbatasan dengan Desa
Benih , Selatan berbatasan dengan bukit sumambang.
Asal
usul nama pulau tengah tersebut adalah bahwa di daerah tersebut terdapat sebuah
pulau yang terletak ditengah danau yang beranama “Bukit Cugok “ disanalah
masarakat memulai kmehidupanya sehingga terbentuk desa pulau tengah . Kemudian
nama Telago berasal dari nama sebuah tempat pertumpahan darah para pejauang waktu
berperang melawan belanda pada masa Depati Parbo tahun 1903 disana disebuah
telaga , air yang mengalir bercampur dengan darah para pejuang “ Belago
“artinya bercampur dengan air ditelaga tersebut hingga air disana berubah
menjadi danau.
Kabupaten kerinci
memiliki potensi nilai seni dan budaya cukup besar dengan keragaman yang sangat
tinggi . potensi seni yang berkembang didaerah ini diantarrranya adalah seni
music daerah , nyanyian – nyanyian daerah , tarian daerah , kesenian bernuansa
islami , dan bentuk seni tardisional lainnya .
Historiografi
dipulau tengah berupa Tutur
Tambo, yang merupakan salinan yang menerangkan asal usul nenek moyang dan
hubungan kekerabatan tokoh – tokoh nenek
moyang dan hubungan antar kalbu atau suku dan silsilah keturunannya.
selain itu historiografi di pulau
tengah juga berupa Celak piagam .celak
pigam adalah sebutan yang digunakan oleh
orang Kerinci terhadap naskah –naskah
kuno yang telah disimpan selama ratusan tahun oleh tiap - tiap suku . Naskah tersebut beraksarakan tulisan "
incung" (aksara khas kerinci), sebagian juga ada yg beraksarakan Arab
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar